ADMINISTRASI PENDIDIKAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Konsep Administrasi Pendidikan
Administrare adalah kata kerja, sedangkan kata bendanya adalah administratif) dan
kata sifatnya adalah administrativas. Administratif)
diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi Administration, dalam
Bahasa Belanda menjadi administratie, dan dalam Bahasa Indonesia menjadi
administrasi. Jadi, administrare berarti melayani secara intensif.[1]
Salah seorang penyair dan pemikir
Romawi Kuno menggunakan kata administrare dalam konteks dengan kandungan makna yang berbeda, seperti:
administrare republicam yang
maknanya mengurus negara, administrare
navem yang
maknanya menjalankan kapal, administrare
belum cum cimbris yang
maknanya mengatur perang melawan orang Cimbria, administrare leges yang
maknanya melaksanakan peraturan, dan administrare
judicia yang
maknanya memberikan pertimbangan. Selanjutnya, dari kata administrado diterjemahkan
dalam Bahasa Inggris menjadi to administer sebagai
kata kerja, administrative sebagai
kata sifat, administration sebagai
kata benda, dan administrator untuk orang yang melakukan kegiatan
administrasi. Administration kemudian
diterjemahkan dalam Bahasa Belanda menjadi administratie. Akhirnya, kata
administration atau administratie
ini diterjemahkan pula ke dalam Bahasa Indonesia menjadi administrasi. Administratie
dalam Bahasa Belanda mengandung pengertian sempit, yaitu pekerjaan yang
berhubungan dengan ketatausahaan (surat-menyurat). Sedangkan dalam arti luas
adalah seni {art) dan
ilmu {science) mengelola
(memanaj) sumber daya 7M +11 {man, money, material,
machines, methods,
marketing, and minutes + information) untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Mengelola di sini meliputi
perencanaan {Planning), pengorganisasian
{Organizing), pengarahan
{Leading), pemotivasian
{Motivating), pengkoordinasian
{Coordinating), penganggaran
(Budgeting),
pelaporan (Reporting), dan pengendalian {Controlling).[2]
Adapun
kata Pendidikan setelah "kata administrasi pada dasarnya menunjukkan pembatasan ruang lingkup atau menunjukkan
lapangan gerak dari kegiatan administrasi".[3]
Manajemen
operatif pendidikan merupakan bagian dari administrasi pendidikan. Administrasi pendidikan tidak saja menyangkut
penataan pendidikan formal (sekolah dan perguruan tinggi), melainkan juga pendidikan
luar sekolah atau pendidikan non formal (latihan ketrampilan, kursus-kursus,
pembinaan wanita, dan lain-lain). Namun di sini akan dibahas tentang manajemen
operasional di lembaga pendidikan formal. Adapun kegiatankegiatannya meliputi beberapa
bidang garapan, antara lain: manajemen tata usaha, manajemen perbekalan,
manajemen kepegawaian, manajemen keuangan, dan manajemen hubungan masyarakat
(HUMAS).[4]
Dari
beberapa uraian di atas di dalam Al-Quran telah diterangkan tentang
administrasi di dalam (QS. As-Sajadah. 32:5) Sebagai berikut:
ãÎn/yã tøBF{$# ÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# n<Î) ÇÚöF{$# ¢OèO ßlã÷èt Ïmøs9Î) Îû 5Qöqt tb%x. ÿ¼çnâ#yø)ÏB y#ø9r& 7puZy $£JÏiB tbrãès? ÇÎÈ
Terjemahnya:
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi,
Kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah
seribu tahun menurut perhitunganmu.[5]
Ayat tersebut di atas menunjukkan sesungguhnya amal
disetorkan kepada Allah swt. dalam satu hari yang lamanya seribu tahun menurut
perhitunganmu. Tetapi malaikat dapat menempuhnya dalam sekejap mata. Yang
demikian itu adalah Tuhan yang Maha Mengetahui. Sesungguhnya Allah menyaksikan
perbuatan-perbuatan hamba-Nya. Dia menaikkan seluruh amal, baik yang kecil
maupun yang besar. Dia Maha Perkasa Maha Suci Dzat yang menaklukkan segala
sesuatu[6]
Artinya:
"Dari Abu Hurairah r.a dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Apabila
suatu urusan diserahkan kepada seseorang yang bukan ahlinya, maka tunggulah
kehancurannya.” (H.R. Bukhari).[7]
Ilmu administrasi memiliki banyak cabang, di antaranya
adalah administrasi Pendidikan, yaitu ilmu administrasi yang diterapkan dalam
dunia Pendidikan. Banyak definisi tentang administrasi Pendidikan, di antaranya
adalah sebagai berikut.
Menurut. Hasan Langgulung “Administrasi Pendidikan adalah
sejumlah proses pelaksanaan dan teknis yang berlaku melalui usaha kolektif,
kooperatif, manusiawi yang terorganisir selalu material yang ada mengembangkan
dan membimbingnya dengan sempurna untuk mencapai tujuan-tujuan lembaga atau
para Pendidikan dimana administrasi itu berada.”[8]
Menurut Ngalim Purwanto “Administrasi Pendidikan adalah
suatu proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang Pendidikan yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengawasan dan pembiayaan
dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik personil,
materiil maupun spiritual untuk mencapai tujuan Pendidikan secara efektif dan
efisien.”[9]
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
administrasi Pendidikan bukan hanya pekerjaan tulis-menulis di kantor belaka,
bukan kegiatan tata usaha saja, melainkan melibatkan seluruh komponen sekolah
untuk didayagunakan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan Pendidikan.
Selain istilah administrasi sekolah, ada istilah lain yaitu
administrasi sekolah, manajemen sekolah, kepemimpinan Pendidikan dan organisasi
Pendidikan. Walaupun ada sedikit perbedaan akan tetapi pada dasarnya suatu yang
menyangkut kegiatan Pendidikan pada umumnya dan khususnya mengenai kegiatan
yang menyangkut urusan sekolah dalam arti yang luas.[10] Tujuan administrasi
secara tegas telah dikemukakan oleh H. Hadawi Nawawi, yang berpendapat bahwa
“Tujuan administrasi Pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan kegiatan operasional kependidikan dalam mencapai tujuan.”[11]
Jadi dapat dimengerti bahwa tujuan administrasi Pendidikan
sebenarnya bukan berorientasi pada what yaitu apa tujuan yang akan
dicapai, sampai dimana tingkat efektivitas dan efisiensinya dalam mencapai
tujuan Pendidikan.
Ruang lingkup dan
garapan administrasi sekolah dilihat dari sudut pandang yang sempit terdiri
dari: Pertama; administrasi tata laksana sekolah, seperti laporan anggaran,
Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS), surat-menyurat,
administrasi pegawai dan lain sebagainya, Kedua, administrasi guru dan pegawai
sekolah, Ketiga, supervisi pendidikan dan Keempat, pelaksanaan dan pembinaan
kurikulum.[12]
Tata laksana
adalah tugas-tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dari mulai menghimpun (menerima), mencatat, mengolah,
mengadakan, mengirim, dan menyimpan semua bahan keterangan atau dokumen-dokumen
penting maupun kurang penting yang diperlukan dan digunakan kembali apabila
dibutuhkan dengan tujuan untuk mencapai kesempurnaan dalam sebuah organisasi,
sehingga apa yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. Administrasi tata laksana sekolah dilakukan oleh tenaga
kepen- didikan. Setiap tenaga kependidikan memiliki karakteristik khusus, yang
satu sama lain berbeda. Hal tersebut memerlukan perhatian dan pelayanan khusus
pula dari pemimpinnya, agar mereka dapat memanfaatkan waktu untuk meningkatkan
kinerjanya. Perbedaan tenaga kependidikan tidak hanya dalam bentuk fisiknya,
tetapi juga psikis-nya misalnya motivasi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
efektivitas sekolah, perlu diperhatikan motivasi para tenaga kependidikan dan
faktor-faktor lain yang memengaruhinya.
[1]Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Cet.
II; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), h. 2
[4]Suharsimi Arikunto, Organisasi dan
Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Cet. II; Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1993), h. 96.
[5]Maksud urusan itu naik kepadanya ialah
beritanya yang dibawa oleh malaikat. ayat Ini suatu tamsil bagi kebesaran Allah
dan keagunganNya. Kementerian Agama RI, Mushaf al-Qur’an dan Terjemah (Cet. I; Jakarta: al-Huda Gema Insani, 2002), h. 416
[6]Muhammad Najib Ar-Rifa’i, Tafsir Ibnu
Katsir, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000), Jilid III, h. 811
[12]Kompri, Manajemen Sekolah Teori dan Praktek, (Cet. I;Bandung: CV
Alfabeta, 2014), h. 24.
Komentar
Posting Komentar