METODE RESITASI

 
 BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umat sebagai suatu umat yang dianuhgerai tuhan suatu kitap suci al-Qur’an yang lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi segala aspek kehidupan yang bersifat unoversal, sudah barang tentu bahan dasar mereka adalah bersumber kepada filsafat yang berdasarkan kepada al-Qur’an
Nabi Muhammad saw sebagai pendidik pertama, pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan al-Qur’an sebgai dasar pendidikan Islam di samping belau sendiri. Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami dari dalam QS. al-Nahl/16: 64.
                 
Terjemahnya:
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
 Berbagai pendekatan yang digunakan dalam pelajaran agama islam harus dijabarkan  kedalam metode pendidikan agama Islam yang bersifat fundamental. Berkenaan dengan metode, Allah swt telah memberikan petunjuk mengenai metode pendidikan secara umum Allah swt berfirman dalam QS. an-Nahal/16: 125.
                           
Terjemahnya:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Prinsip yang mendasari metode ini ada dalam al-Qur’an tuhan memberikan tugas yang berat terhadap nabi sebelum dia melaksanakan tugasnya sebagai ke-Rasulanya tugas yang diistruksikan adalah kepemimpinan yang haris dimiliki.
 
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat di simpulkan pokok permasalaha”apa yang dimaksud metode resitasi dan pemberian tugas serta pelaksanaanya dalam PAI” dari pokok masalah tersebut maka sub permasalahan diantaranya yaitu:
  1. Apa yang dimakasud metode resitasi dan pemberian tugas.?
  2. Bagaimana prosedur pelaksanaan metode resitasi dan pemberian tugas dalam PAI.?
  3. Apa kelebihan serta kelemahan metode resitasi?

C. Tujuan
  1. Untuk mengetahui metode resitasi dan pemberian tugas.
  2. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaa metode resitasi dan pemberian tugas dalam PAI.
  3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan metode resitasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Resitasi
Menurut Sumantri dan permana metode risitasi atau penugasan diatrika sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan ata kelompok. Ramayulis berpendapat yang dimaksud dengan pemberian tugas belajar dan resitasi ialah suatu cara mengajar di mana seorang pendidik memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik, sedangkan hasil tersebut di periksa oleh pendidik dan peseta didik mempertanggung jawabkan. Pertanggung jawab itu dapat dilaksanaka dengan cara:
  1. Dengan menjawab tes yang diberikan oleh pendidik
  2. Dengan menyampaikan ke muka berupa lisan
  3. Dengan cara tertulis.
Pembelajaran merupaka isteraksi sosial yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik adalah suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang diterapkan interaksi yang baik dapat diterapkan. Interaksi yang baik dapat digambarkan dengan suatu keadaan di mana pendidik dapat membuat peserta didik dengan mudah untuk mendorong kemauanya sendiri untuk mempelajari apa yang sudah ada dalam pembelajaran sebagai kebutuhan mereka. Setap pembelajaran agama hendaknya  menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum  dan mengkorelasikannya dengan kenyataan yang ada di sekitar peserta didik.

Metode ini dimaksud untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan tugas/kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, seperti mengerjakan soal-soal, mengumpulkan klipping, dan sebagainya. Metode ini dapat dilakukan dalam bentuk tugas/kegiatan individual atau kelompok dan dapat merupakan unsur penting dalam pedekatan pemecahan permasalahan atau problem solving.
Metode pendidikan yang hendaknya diterapkan dalam pembelajaran adalah metode-metode yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta karakter manusia itu sendiri. Dalam konsep ini, pendidikan pada dasarnya kepada nilai-nilai Qur’an dengan demikina metode dalam pembelajaran Islam adalah metode yang di gali dari nilai-nilai Qur’ani. Metode pemberian tugas adan resitasi adalah adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana pendidik memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar, kemudian harus mempertanggung jawabkannya.

Berdasarkan dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode resitasi adalah penyajian kembali atau menimbulkan sesuatu yang sudah dimiliki, diketahui atau dipelajari. Prinsip yang mendasari metode ini ada dalam al-Qur’an. Allah swt memberikan suatu tugas yang berat kepada Nabi Muhammad sebelum ia melaksakan tugas ke-Rasulanya. Yugas yang diinstruksikan ialah berupa sifat-sifat kepemimpinan yang harus dimiliki, dalam QS. al-Muddatstsir/71: 1-7.
                                   
Terjemahnya:
Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Jadi tuhan memberikan tugas lima macam, antara lain:
Tat beragama (membesarkan Tuhan).
Giat dan rajin belajar.
Membersihkan diri, jiwa dari kotoran lahir dan batin.
Percaya pdada diri sendiri dan tidak mengharapkan sesuatu pada orang lain.
Tabah dan ulet dalam melaksanakan tugas.

B. prosedur Metode Resitasi
Kegiatan interaksi belajar mengajar harus slalu ditingkatkan efektifitas dan efesiensinya. Dengan banyaknya kegiatan pendidikan di sekolah, dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk kegiatan belajar mengajar tersebut. Untuk mengatasi keadaan tersebut pendidik perlu memberikan tugas-tugas diluar jam pelajaran. Disebabkan bila hanya mengunakan seluruh jam pelajaran yang ada untuk tiap jam pelajaran hal itu tidak akan cukupi tuntutan luansya pelajaran yang diharuskan, seperti yang tercantum di dalam kurikulum. dengan demikian perlu diberikan tugas-tugas, sebagai selingan untuk variasi tehnik penyajian ataupun dapat berupa pekerjaan rumah. Tugas semacam itu dapat dikerjakan diluar jam pelajaran, di rumah maupun sebelum pulang sehingga dapat dikerjakan bersama-sama temanya.
Tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu atau satu perintah yang harus dibahas dalam diskusi atau perlu dicari uraianya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas tulisan atau tugas lisan yang lain, dapat ditugaskan untuk mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu dan bisa juda melakkukan eksperimen.

Hanya diharapkan bila pendidik telah memberikan tugas pada peserta didik hari berikutnya harus dicek apakah sudah dikerjakan atau belum. Kemudian perlu dievaluasikarena akan memberikanmotivasi belajar peserta didik. Tugas itu dapat juga berupa perintah kemudia peserta didik mempelajari bersama teman atau sendiri dan mentusun laporan/resume. Esok harinya laporan itu dibacakan de depan kelas dan didiskusikan dengan peserta didik seluru kelas. Sistem tugas semacam ini disebut resitasi ialah menyusun suatu laporan sebagai hasildari apa yang telah dipelajari.
Posedur pelaksanaan metode resitasi dan pemberian tugas dalam PAI

Tehnik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar peserta didik memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena peserta didik melaksanakan latihan-latihan selama melakuka tugas sehingga pengalaman peserta didik dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintergrasi. Hal ini terjadi disebabkan peserta didik mendalami situasi atau pengalaman yang berbeda, waktu menghadapi masalah-masalah baru. Disamping itu untuk memperoleh pengetahuan secara melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan secara melaksanakan tugas dan memperluas dan memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta didik disekolah, melalui kegiatan-kegiatan luar sekolah itu. Dengan demikian melaksakan tugas peserta didik aktif belajar.
Peserta didik akan memahami tujuan dan makna tugas, maka akan melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai dengan tujuan yang telah digariskan dan pejelasan pendidik. Dalam proses ini pendidik perlu mengontrol, pelaksanaan tugas itu, apakah dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakan oleh peserta didik, tidak dikerjakan oleh orang lain, maka perlu diawasi dan diteliti.

Peserta didik telah menyelesaikan melaksakan atau mempelajari tugas, maka mereka harus membuat laporan (fase resitasi) yang bentuknya juga telah ditentukan sesuai dengan tujuan tugas. Dengan cara pendidik sudah menyiapkan alat evaluasi, agar dapat menlai hasil kerja peserta didik dan dapat memberikan gambaran yang objektif mengenai usaha siswa melaksanakan tugas itu. Evaluasi ini penting untuk peserta didik karena dapat menumbuhkan semangat kerja yang lebih baik, dan meningkatkan hasrat belajar

Dalam mengunakan tehnik resitasi ini peserta didik mempunya kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil pekerjaan orang lain, dapat memahami dan mempelajari hasil uraian orang lain. Dengan demikian akan memperluas, memperkaya dan memperdalam pengetahuan, serta pengalaman peserta didik metode resitasi  disamping merangsang peserta didik untuk aktif belajar, baik secara individual, maupun secara kelompok, juga menanamkan rasa tanggungjawab. Tugas dalam metode resitasi dapat diberikan secara individual atau kelompok.dalam pembelajaran Agama Islam, metode resirasi dapat digunakan untuk berbagai materi yang berkaitan erat dengan aspek knowledge, aspek afeksi dengan psikomotorik.
Sebagai dasar pijakan metode resitasi metode ini diambil dari perintah membaca dalam QS. al-Alaq/96: 1.
       
Terjemahnya:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.
M. Quraish Shihab mengemukakan, bahwa ayat ini memerintah nabi Muhammad saw unutuk membaca guna memantapkan hati beliau. Ayat di atas bagai mengatakan: bacalah Wahyu-wahyu Ilahi yang sebentar lagi akan banyak engakau terima, dan baca juga alam dan masyarakatmu. Bacalah agar engkau membekali dirimu dengan kekuatan pengetahuan. Selanjutnya, belaiu mengatakan dalam kamus ditemukan aneka ragam arti dari iqra antara lain: menyampaikan, menelaah, membaca, medalami, meneliti mengetahui ciri-ciri sesuatu dan sebagainya.

    Selanjutnya untuk memaksimalkan metode resitasi hingga dapat berlangsung secara efektif E. Mulyasa bahwa guru perlu memperhatikan langkah sebagai berikut:
  • Tugas harus derencanakan secara jelas dan sitematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaanya. Sebaiknya tugas penugasan dikomunikasikan kepada peserta didik agar tahu arah tujua di kerjakanya.
  • Tugas yang diberikan harus dipahami peeserta didik, kapan mengerjakanya, bagaimana mengerjakanya, berepa lama tugas tersebut dikerjakan, secara individu atau kelompok dan lain-lain.
  • Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama tugas tersebut diselesaikan di luar sekolah.
  • Perlu diupayakan pendidik mengontrol proses penyelesaian tugas tersebut, tugas yang dikerjakan peserta didik. Jika tugas dikerjakan di dalam kelas pendidik dapat keliling mengontrol pekerja peserta didik, dan jika tugas dikerjakan di luar kelas maka pendidik mengontrol melalui konsultasi peserta didik.
  • Berikan penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.
  • Metode ini digunakan terutama untuk merangsang anak tekun, rajin dan giat belajar. Resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah lebih luas daripada itu. Apabila kehidupan sekolah dewasa ini semakin dinamis, dilengkapi dengan laboratorium, perpustakaan dan lain-lain.
    Resitasi (pemberian tugas) dapat meliputi antara lain:
  1. Menyusun karya tulis
  2. Menyusun laporan mengenai bahan bacaan yang berupa buku, mentusun berita atau kejadian, yang diamati atau dialami.
  3. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang termaktub dalam buku.
  4. Dan lain-lain tugas yang dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
Jika metode ini diterapkan dalam proses belajar mengajar, maka peserta didik diberi tugas membaca, menelaah, mendalami dan meneliti teks-teks tertulis berupa buku-buku refrensi maupun yang tidak tertulis berupa alam raya, masyarakat dan fenomena-fenomena lainya. Dalam memanfaatkan metode ini perlu mempertimbangkan bagaimana memberi tugas, apa tujuan yang hendak dicapai, bagaimana peserta didik harus memperlajari tugas. Secara individu atau kelompok, dan bagaimana peserta didik harus membuat laporan tugas yang diberikan.

C. Kelebihan dan kelemahan Metode Resirasi
Kelebihan Metode resitasi
Metode pemberian tugas sebagai salah satu metode yang tentunya memlikikelibihan dan kelemahan seperti halnya dengan metode lain. Mengenai kelemahan dan kelebihan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut:
Saiful Sagala dalam bukunya Konsep dan Makna Pembelajaran mengungkapkan beberapa kelebihan metode resitasi antara lain:
  • Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik dari hasil belajar atau hasil penyelidikan yang banyak berhubungan dengan minat atau bakat yang berguna untuk hidup mereka lebih meresap, tahan lama dan lebih otentik.
  • Mereka berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggungjawab dan berdiri sendiri.
  • Tugas lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari pendidik, lebih mendalam, memperkaya atau memeperluas wawaswan tentang apa yang dipelajari.
  • Tugas dapat membina untuk mencari dan mengelolah sendiri informasi dan komunikasi. Hal ini diperlukan sehubungan dengan abad informasi dan komunikasi yang maju dengan demikian pesat dan cepat
  • Metode ini dapat membuat peserta didik bergairah dalam belajar karena dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosangkan.
Ramayulis juga berpendapat bahwa keuntungan mengunakan metode resitasi kepada peserta didik diantaranya:
  • Peserta didik belajar membiasakan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam segala tugas yang diberikan.
  • Merigankan tugas pendidik yang diberikan.
  • Dapat mempertebal rasa tanggungjawab. Karena hasil yang dikerjakan dipertanggungjawabkan  dihadapan pendidik.
  • Memupuk anak agar mereka dapat berdiri sendiri tampa mengharapkan orang lain.
  • Mendorong peserta didik supaya suka berlomba-lomba untuk mencapai kesuksesan.
  • Hasil pelajaran akan tahan lama karena pelajaran sesuai dengan minat peseta didik.
  • Waktu dalm memperdalam pengertain dan menambah keaktifan dan kecakapan peserta didik.
  • Waktu yang dipergunakan tak terbatas sampai pada jam-jam sekolah
Kelemahan Metode Resitasi
Zuhairini mengatakan bahwa metode pemberian tugas atau resitasi tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan sebagai berikut:
  1. Seringkali tugas dirumah dikerjakan oleh orang lain, sehingga peserta didik tidak tahu menahu tentang pekerjaan itu, berearti tujuan pembelajaran tidak tercapai
  2. Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual peserta didik dalam kemampuan minat dan belajar.
  3. Seringkali peserta didik tidak mengertjakan tugas drngan baik, cukup hanya menyalin pekerjaan temannya.
  4. Apabila tugas itu terlalu banyak akan menganggu keseimbangan mental peserta didik.
  5. Selain daripada itu, berbagai pendapat yang telah dikemukan oleh para ahli mengenai kelemahan-kelemahan metode resitasi diantaranya yaitu:
  6. Peserta didik yang terlalu bodoh sukar sekali belajar
  7. Kemungkinan tugas yang diberikan tapi dikerjakan oleh orang lain
  8. Kadang-kadang peserta didik menyalin atau meniru pekerjaan temanya sehingga pengalamannya sendiri tidak ada
  9. Kadang-kadang pembahasanya kurang sempurna
  10. Bila tugas sering dilakukan oleh peserta didik akan menyebabkan:
  11. Tergantungnya kesehatan peserta didik karena mereka kembali dari sekolah selalu melakukan tugas, sehingga waktu bermain tidak ada.
  12. Menyebabkan peserta didik asal mengerjakan saja tampa mereka meganggap tugas-tugas tersebut membosangkan.
  13. Mencari tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan setiap individu sulit, jalan pelajaran lambat dan memakan waktu yang lama
  14. Kalau peserta didik terlalu banyak kadang-kadang pendidik tak sanggup memeriksa tugas-tugas peserta didik tersebut.
  15. Memahami kelebihan dan kelemahan dari metode resitasi dan pepmberia tugas, tentunya akan menunjang pelaksaan pembelajaran yang dilakukan. Sebaliknya manakalah tidak mengetahui kelemahan dari metode yang digunakan dalam pembelajaran akan menemui kesulitan dalam memberikan bahan pengajaran kepada peserta didik. Ini berarti ppendidik diindikasikan telah gagal melaksanakan tugas sebagai pendidik

BAB III
PENUTUP
A. Kesinpulan
  1. Metode resitasi adalah sebuag metode yang digunakan oleh guru dalam pemberian tugas kepada peserta didik baik secara individu maupun perkelompok.
  2. Penerapan metode resitasi dalam pembelajaran agama Islam harus memerhatikan beberapa point yaitu:
  • Menyusun karya tulis
  • Menyusun laporan mengenai bahan bacaan yang berupa buku, mentusun berita atau kejadian, yang diamati atau dialami.
  • Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang termaktub dalam buku.
  • Dan lain-lain tugas yang dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Selain dari keempat point yang harus diperhatikan, seorang pendidik tidak boleh lupa cara untuk menetapkan metode resitasi ini. Maka yang harus dilakukan ialah melakukan perencanaan,pengontrololan serta evalusasi agar metode ini digunakan secara maksimal.Kelebihan dari metode resitasi adalah memupuk bakat peserta didik agar mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan sekaligus membuat peserta didik menjadi mandiri untuk belajar, di samping itu pula tidak mengandalkan orang lain ketika mengerjakan tugas dari sekolah. Disamping itu pula kelemahan yang dimiliki oleh metode resitasi adalah peserta didik akan mengalami ganguan belajar seperti malas untuk belajar, tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan oleh orang lain, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak maksimal dikarenankan konsep awal yang telah di tetapkan bertolak belakang dari realita yang ada dilapangan sehingga proses pembelajaran gagal.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sudah berusaha memaparkan dan menjelaskan materi dengan semaksimal mungkin, tapi tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan dalam penyusunannya, baik dari segi materi, maupun penyusunannya. Oleh karena itu, penyusun mengharapakan sumbangsih pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya, dan harapan bagi penyusun, semoga makalah ini dapat memberi manfaat mengenai metode pembelajaran agama Islam.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Karim
A. Baki Nasir, Metode Pembelajaran Agama Islam (Makassar: Alauddin University Press, 2012
          Metode Pembelajaran Agama Islam. (Dilengkapi Pembahasan Kurikulum 2013). Yogyakarta: Eja_Publishr, 2014.
B. Chaeruddin. Metode Pengajaran Agama Islam Luar Sekolah. Yogyakarta: Lanarka Publiser, 2009.
Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahanya (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci al Qu’an Dep. Agama RI., 2000.
N.K, Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar.  Cet. VII; Jakarta: Renika Cipta, 2008.
Rapi, Muh. Pengantar Strategi Pembelajaran (Pendekatan Standar Proses). Makassar: Alauddin University Press, 2012.
Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Cet. VII; Jakarta: Kalam Mulia, 2012.
Sriyono, dkk. Belajar Mengajar Dalam CBSA. Cet. I; Jakarta: Renika Cipta, 1992.
Syaodih S. Nana, R. Ibrahim. Perencanaan Pengajaran. Cet. I; Jakarta: Renika Cipta, 1996.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN

KOMUNIKASI DAN KOORDINASI

MATERI PENDIDIKAN ISLAM